ETIKA SANGAT DIBUTUHKAN,SEBELUM MEMALUKAN
Apa etika itu penting?
Etika saat ini sangatlah penting bagi
masyarakat, terutama bagi perorangan maupun organisasi. Pendidikan secara tidak
langsung, mengajarkan etika kepada kita untuk mengetahui hal yang baik dan
buruk. Selain itu, etika juga mengajarkan kita untuk berperilaku sesuai dengan
aturan yang ada di masyarakat. Maka, etika diperlukan agar kita sebagai manusia
tidak menyimpang dari norma-norma yang ada. Pada kesempatan kali ini saya akan
membahas mengenai tweets yang membuat PT KAI COMMUTER LINE menjadi “viral”.
Saat ini PT. KAI Commuter Line sedang berada di
masa krisis, karena perusahaan harus berupaya melindungi publik dan
stakeholders dari kerugian dan kerusakan daripada melindungi reputasi
organisasi. Perusahan harus memperhatikan keselamatan dan keamanan publik dan
stakeholders serta menjadikannya sebagai prioritas utama dalam menghadapi
situasi krisis.
Seharusnya Public Relations bertindak melalui
pertimbangan yang matang, rasional, objektif, penuh integritas, dan tanggung
jawab yang tinggi. Jika tidak, konsekuensinya adalah dapat menciptakan berita
yang tidak terkontrol dan sensasional sehingga berdampak merugikan citra baik
perusahaan. Dampak dari hal tersebut sangat dirasakan oleh PT. KAI Commuter
Line dengan menurunnya jumlah penumpang secara pesat, dikarenakan adanya ketakutan
akan terjadi hal yang sama dengan penumpang lainnya.
Berita tersebut pun menyebabkan timbulnya
kontroversi dan polemik yang berkepanjangan. Public Relations harus berusaha
menciptakan pola dan saluran komunikasi yang dapat memberi arus bebas informasi
sehingga publik merasa bahwa mereka selalu mendapatkan informasi yang
dipercaya.
Public Relations yang dianggap sebagai ujung tombak
bagi perusahaan harus memahami kekuatan dari penerapan etika. Berusaha
memberikan penerangan, kualitas terbaik, dan kontribusi positif terhadap
perusahaan dan publik. Jangan jadikan kewajiban tapi jadikan sebagai bentuk
pelayanan.
Peranan praktisi PR menurut Dozier and Broom (dalam
Rosady Ruslan, 2010:20) dibedakan menjadi dua peranan, yaitu peranan manajerial
(Communication Manager Role) dan peranan teknis (Communication Technician
Role). Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yakni:
- Expert
Prescriber Communication
Dalam hal ini PR berperan sebagai penasihat bagi pimpinan perusahaan, bukan malah menyudutkan salah satu pihak. Penasihat disini berupa sebuah masukan atau pertimbangan dalam membuat keputusan seperti memberi himbauan agar informasi tidak ada yang ditutup-tutupi, perusahaan juga tidak boleh memberikan pernyataan bohong atau dengan kata lain harus memberikan informasi yang jujur karena public memiliki hak untuk mengetahui fakta yang sebenarnya, dan memberi masukan atas kasus ini dengan cara melakukan konferensi pers .
- Problem
Solving Process Facilitator
Peran PR sangat penting sebagai fasilitator ketika PT KAI Commuter Line dalam menyelesaikan sebuah krisis tersebut, peran dalam hal ini memberikan informasi yang jelas tentang perkembangan atas penanganan krisis tersebut. Maka, dalam hal ini PR harus tanggap dalam menyelesaikan masalah tersebut.
- Communicator
Facilitator
Peran PR sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan media ataupun pengguna KRL. Dalam hal ini seorang PR harus menjadi penengah antara perusahaan dengan media dengan cara memberikan informasi yang sesuai, tanpa memutar balikkan fakta.
- Technician
Communicator
Peran PR juga dapat dikatakan sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan teknis berupa layanan dalam membuka akses informasi tentang krisis yang sedang terjadi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa akses yang diberikan kepada media lebih terbuka dibanding akses informasi kepada publik, hal ini disebabkan karena media sangat mempengaruhi reputasi perusahaan, terlebih dari segi pemberitaan, dengan dibukanya informasi yang luas kepada media dibandingkan kepada publik, maka pemberitaan yang diberitakan media dapat membantu perusahaan dalam memberikan informasi kepada pengguna KRL dengan bahasa yang lebih dimengerti oleh publik, dan hal ini dapat membuat pemberitaan media yang negatif dapat berubah menjadi positif, karena PR dengan terbuka membuka akses kepada media.
Kesimpulan:
Public Relations PT. KAI Commuter Line akan memperbaiki perannya dengan baik dalam memulihkan reputasi akibat krisis yang disebabkan oleh kasus tersebut, meskipun krisis yang dihadapi menimbulkan konflik antar banyak pihak. Maka, seorang PR PT. KAI Commuter line harus cepat memberikan respon dalam memberikan konfirmasi yang akurat pada media, serta bekerja dengan cepat dalam menanggulangi krisis tersebut. Walaupun manajemen PR masih berusaha membangun citra PR yang lebih baik, namun dengan ini diharapkan kegiatan positif yang dilakukan oleh Public Relations mampu merubah reputasi perusahaan dalam hal pemberitaan menjadi positif kembali.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances